Halaman
Modul Sejarah
Indonesia
Kelas X
I
I KD 3.8
dan 4.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
ii
PERAN INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA
SEJARAH
INDONESIA
KELAS XI
I
P
ENYUSUN
Irma Samrotul Fuadah, S.Pd., M.M.Pd
SMA Negeri 1 Subang
Modul Sejarah
Indonesia
Kelas X
I
I KD 3.8
dan 4.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iii
DAFTAR ISI
PENYUSUN
................................
................................
................................
................................
...........
ii
DAFTAR ISI
................................
................................
................................
................................
.........
iii
GLOSARIUM
................................
................................
................................
................................
.......
iv
PETA KONSEP
................................
................................
................................
................................
....
v
PENDAHULUAN
................................
................................
................................
................................
.
1
A.
Identitas Modul
................................
................................
................................
........
1
B.
Kompetensi Dasar
................................
................................
................................
....
1
C.
Deskripsi
Singkat Materi
................................
................................
.........................
1
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
................................
................................
...................
2
E.
Materi Pembelajaran
................................
................................
................................
2
KEGIATAN PEMBELAJARAN
................................
................................
................................
........
3
PERAN BANGSA INDONESIA DALAM PERDAMAIAN DUNIA
................................
..........
3
A.
Tujuan Pembelajaran
................................
................................
...............................
3
B.
Uraian Materi
................................
................................
................................
...........
3
C.
Rangkuman
................................
................................
................................
............
15
D.
Penugasan Mandiri
................................
................................
................................
.
16
E.
Latihan Soal
................................
................................
................................
...........
17
F.
Penilaian Diri
................................
................................
................................
.........
20
EVALUASI
................................
................................
................................
................................
..........
21
DAFTAR PUSTAKA
................................
................................
................................
........................
26
Modul Sejarah
Indonesia
Kelas X
I
I KD 3.8
dan 4.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
iv
GLOSARIUM
Dasasila Bandung
:
S
epuluh ketentuan dasar yang merupakan hasil keputusan
Konferensi Asia
-
Afrika di Bandung pada tahun 1955
.
Deklarasi Djuanda
:
P
ernyataan pada dunia, bahwa laut indonesia adalah
termasuk laut sekitar diantara kepulauan indonesia
menjadi satu
kesatuan wilayah NKRI
.
Konferensi
:
R
atau pertemuan untuk berunding atau bertukar
pendapat
mengenai
suatu
masalah
yang
dihadapi
bersama
.
Misi Garuda
:
S
alah
satu
bentuk
komitmen
Indonesia
dalam
melaksanakan MPP PBB
.
Perang Dingin
:
S
ebutan
bagi
suatu
periode
terjadinya
ketegangan
politik
dan
militer
antara
Dunia Barat
, yang
dipi
mpin oleh
Amerika Serikat
dan sekutu
NATO
-
nya,
dengan
Dunia
Komunis
,
yang
dipimpin
oleh
Uni
Soviet
beserta sekutu negara
-
negara satelitnya
.
Perdamaian Dunia
S
ebuah gagasan kebebasan, perdamaian, dan kebahagiaan
bagi seluruh negara dan/atau bangsa
.
Politik Bebas Aktif
:
S
ebuah politik yang tidak memihak kepada suatu kekuatan
mana
pun yang tidak sesuai atau tidak sejalan dengan
Pancasila, di mana dengan tidak memihak tersebut negara
tetap aktif melakukan hubungan internasional dan
kebijakan luar negeri, negara tetap ikut serta secara
tanggap dalam segala permasalahan dunia yang ada
.
Wilayah Teritorial
:
W
ilayah hukum suatu Negara di mana terdapat kekuasaan
untuk menjalankan jurisdiksi terhadap orang
-
orang serta
harta benda yang termasuk di dalamnya. Wilayah yang
dimaksud dalam hal ini meliputi daratan, lautan serta
udara
Modul Sejarah
Indonesia
Kelas X
I
I KD 3.8
dan 4.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
v
PETA KONSEP
Modul Sejarah
Indonesia
Kelas X
I
I KD 3.8
dan 4.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
1
PENDAHULUAN
A.
Identitas Modul
Mata Pelajaran
:
Sejarah
Indonesia
Kelas
:
XI
I
Alokasi Waktu
:
2
x 45 Menit
(1
P
ertemua
)
Judul Modul
:
Peran Bangsa Indonesai dalam Perdamaian Dunia
B.
Kompetensi Dasar
3.
8
M
engevaluasi peran bangsa
indonesia dalam perdamaian dunia
antara lain KAA,
Misi Garuda,
Deklarasi Djuanda, Gerakan Non
Blok, ASEAN, OKI, dan Jakarta
Informal Meeting
4.
8
M
enyajikan hasil telaah tentang
peran bangsa indonesia dalam
perdamaian
dunia antara lain KAA,
Misi Garuda, Deklarasi Djuanda,
Gerakan Non Blok,
ASEAN, OKI,
dan Jakarta Informal Meeting serta
menyajikannya dalam bentuk
laporan tertulis
.
C.
Deskripsi Singkat Materi
Gambar di atas merupakan teks pembukaan UUD 1945, teks ini sering
dibacakan ketika upacara bendera setiap hari senin atau ketika upacara peringatan
har nasional.
Pembukaan UUD 1945
merupakan
sumber hukum tertinggi dari hukum
yang berlaku di Indonesia, seda
ngkan Pembukaan UUD 1945 merupakan sumber
dari motivasi dan aspirasi perjuangan serta tekad bangsa Indonesia untuk mencapai
tujuannya, Pembukaan juga merupakan sumber dari “cita hukum” dan” cita
-
cita
moral” yang ingin ditegakkan baik dalam lingkungan nasi
onal maupun dalam
Modul Sejarah
Indonesia
Kelas X
I
I KD 3.8
dan 4.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
2
hubungan pergaulan bangsa
-
bangsa di dunia
. Berbicara pergaulan Indonesia di
dunia Internasional, Indonesia tidak hanya fokus terhadap urusan dalam negeri,
Indonesia juga ikut serta dalam menjaga perdamaian dnia. Hal ini sesuai dengan
alen
ia ke 4 pembukaan UUD 1945.
Berhubungan dengan itu, pada modul ini akan dipelajari peran bangsa
Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia
, dengan memahami modul ini
diharapkan anda sebagai generasi muda merasa bangga sebagai warga negara
Indonesia dan selal
u menjungjung tingg
i
rasa nasionalisme dan patriotisme bangsa.
D.
Petunjuk Penggunaan Modul
Supaya
pembelajaran
anda
bermakna dan
berhasil mencapai kompetensi dalam
mempelajari modul ini, maka ikuti petunjuk
–
petunjuk berikut :
1.
Pelajari daftar isi
dengan cermat dan teliti karena dalam modul ini akan tampak
kedudukan modul yang sedang anda pelajari.
2.
Pahami setiap materi yang diuraikan dalam modul ini, sehingga memudahkan
anda untuk mengerjakan tugas dan penilaian dengan hasil yang maksimal
3.
Jawablah l
atihan soal dengan baik, kemudian cocokanlah hasil jawaban
anda
dengan kunci jawaban
4.
Apabila jawaban anda sudah mencapai 85% anda bisa melanjutkan ke kegiatan
berikutnya
5.
Catatlah kesulitan kesulitan yang anda temui dalam modul ini untuk
dikonsultasikan ke
guru mata pelajaran
6.
Untuk keberhasilan anda dalam menggunakan modul ini, anda bisa mengikuti alur
berikut ini :
E.
Materi Pembelajaran
Modul ini
akan membahas peran bangsa Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia
yaitu Indonesia menjadi pemrakarsa diadakannya Konferensi Asia Afrika (KAA),
Indonesia juga sebagai pelopor terbentuknya Gerakan Non Blok (GNB) dan ASEAN,
Indonesia ikut serta dalam membantu n
egara negara yang mengalami permasalahan
dengan mengirimkan kont
ingen Garuda serta sebagai tuan rumah dilaksanakannya
Jakarta Informal Meeting (JIM), selain itu juga Indonesia
tergabung dalam organisasi
internasional yaitu Organisasi Konferensi Islam (OKI).
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
3
KEGIATAN PEMBELAJARAN
PERAN BANGSA INDONESIA DALAM
PERDA
MAIAN DUNIA
A.
Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran
ini selesai, anda
diharapkan
dapat
mengevaluasi
peran bangsa Indonesia dalam perdamaian dunia
B.
Uraian Materi
Coba
anda
perhatikan
gambar
di
samping!
Berdasarkan gambar di samping apa
yang anda pikirkan?
Jika
melihat
bendera
Indonesia,
bagaimana peran Indonesia jika diantara
bendera bendera yang ada?
Untuk
bisa
menjawab
pertanyaan
pertanyaan di atas silahkan anda baca
secara seksama materi pada
modul ini
Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alinea ke
-
4
Pembukaan Undang
-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadi
lan sosial. Salah satu konsekuensi dari tujuan tersebut adalah bangsa
Indonesia harus senantiasa berperan serta dalam menciptakan perdamaian dunia. Di
sini pula terletak fundamental dari politik luar negeri Republik Indonesia sebagai
politik bebas dan akti
f.
Politik bebas dan aktif maksudnya Indonesia bebas untuk menjalin kerja sama
dengan negara manapun, serta turut aktif dalam organisasi internasional untuk
bekerja sama dan menjaga perdamaian dunia. Menurut Mohammad Hatta dalam
bukunya yang berjudul
“
Dem
okrasi Kita
”
, tujuan politik bebas dan aktif tersebut
antara lain mempertahankan kemerdekaan dan menjaga keselamatan bangsa,
memperoleh barang
-
barang yang
diperlukan dari luar untuk meningkatkan
kemakmuran rakyat, meningkatkan perdamaian dunia, dan mempererat
persauda
raan antarbangsa.
Sebagai wujud dari politik luar negeri Indonesia bebas aktif, berikut beberapa peran
Indonesia dalam menjaga perdamaian dunia diantaranya : Konferensi Asia Afrika,
Misi Garuda, Deklarasi Djuanda, Gerakan Non Blok, ASEAN, OKI, dan
Jakarta Informal
Meeting
.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
4
1.
Konferensi Asia Afrika (KAA)
Berakhirnya Perang Dunia II menjadi titik
awal munculnya dua kekuatan raksasa
yang saling bertentangan di dalam politik
dunia. Kekuatan raksasa yang dimaksud
adalah Blok Barat yang dipimpin oleh
Amerika Serikat dan Blok Timur yang
dipimpin oleh Uni Sovyet. Pertentangan
yang terjadi antara Blok Barat dan Blok
Timur tersebut sangat mempengaruhi keadaan negara
-
negara di benua Asia dan
Afrika. Hal itu dikarenakan pada awal tahun 1950
-
an, benua Asia da
n Afrika
menjadi ajang pertentangan antara Blok Barat dan Blok Timur. Ketegangan yang
terjadi tidak hanya mengenai masalah ideologi, tetapi juga hingga menimbulkan
terjadinya pertempuran
-
pertempuran bersenjata yang mengancam perdamaian
dunia, khususnya ter
hadap kemerdekaan dan perdamaian yang baru diraih oleh
negara
-
negara Asia
-
Afrika.
Di sisi lain, Republik Indonesia sendiri saat itu menganut politik luar
negeri yang dikenal dengan “politik bebas”. Sering pula politik ini diperjelas
dengan menambahkan kata
“aktif” sehingga menjadi politik “bebas
-
aktif”.
Kata
“aktif” itu digunakan agar Indonesia berusaha sekuat
-
kuatnya untuk memelihara
perdamaian dan meredakan pertentangan
-
pertentangan sesuai cita
-
cita PBB.
Sementara itu, politik luar negeri tersebut juga be
rarti bahwa politik luar negeri
Indonesia adalah bebas dan aktif menuju perdamaian dunia atas dasar
kepentingan nasional.
Oleh karena itu, Indonesia yang saat itu dipimpin oleh
Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo melihat perlunya keaktifan pemerintah untuk
ikut serta meredakan ketegangan yang sedang terjadi antara dua kekuatan baru
tersebut.
Upaya pertama yang dilakukan oleh Perdana Menteri dimulai pada tanggal 25
Agustus 1953, ketika ia menyampaikan program pemerintah di hadapan Dewan
Perwakilan Rakyat Sem
entara. Selain menyampaikan program tersebut, ia juga
menyatakan bahwa perlunya keaktifan pemerintah dalam meredakan ketegangan
dunia yang memerlukan kerjasama dengan negara
-
negara yang keadaan dan
kedudukannya sama dengan Indonesia. Negara
-
negara yang dim
aksud adalah
negara
-
negara Asia
-
Afrika yang mempunyai pendirian sama terhadap persoalan
internasional. Pada umumnya, negara
-
negara Asia
-
Afrika merasakan pengaruh
perang dingin terhadap kehidupan
-
kehidupan negaranya yang sedang
berkembang. Oleh karena itu,
kelak diperlukan suatu usaha bersama untuk
membebaskan negara
-
negara Asia
-
Afrika dari pengaruh perang dingin tersebut.
Solidaritas
Asia
-
Afrika ini kemudian terwujud dalam Konferensi Asia
-
Afrika atau
dikenal pula dengan Konferensi Bandung. Cita
-
cita solida
ritas ini sebenarnya
sudah muncul sejak 1926 ketika terjadi suatu pertemuan antara pemuda
-
pemuda
Asia
-
Afrika yang sedang belajar di pusat
-
pusat pendidikan Barat. Di Asia
-
Afrika,
nasionalisme timbul sebagai reaksi terhadap tekanan
-
tekanan dari luar yang
sel
alu menggetarkan nilai
-
nilai, kehormatan dan harkat nasional. Nasionalisme
inilah yang telah mendorong kita kepada perjuangan untuk kemerdekaan dan
emansipasi, nasionalisme inilah yang menyebabkan kita melihat kejahatan yang
tak terpisahkan dari imperialis
me dan kolonialisme dalam segala bentuk
-
bentuk
dan manifestasi
-
manifestasinya, dan mendorong kita kepada perjuangan untuk
mengakhirinya diseluruh duni
a.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
5
Tindak
lanjut
dari
perjuangan
dan
pembicaraan
tersebut
adalah
dengan
diadakannya Konferensi Bogor.
Konferensi ini yang menghasilkan
beberapa keputusan, yaitu:
a.
M
engadakan KAA di Bandung pada bulan April 1955.
b.
Menetapkan kelima negara peserta Konferensi Bogor sebagai negara
-
negara
sponsor.
c.
Menetapkan 25 negara
-
negara Asia Afrika yang akan
diundang.
Pada tanggal 3 Januari 1955 di Bandung, dibentuklah sebuah panitia yang diketuai
oleh Sanusi Hardjadinata, seorang gubernur Jawa Barat. Dari 25 negara yang
diundang, Federasi Afrika
Tengah menolak untuk hadir
karena masih diserang oleh
penjajah.
Konferensi
Asia
Afrika
berlangsung pada tanggal 18
–
24 April 1955 dan dihadiri
oleh 29 negara dengan 5
negara sebagai sponsor KAA.
Agenda dalam Konferensi
Asia Afrika ini antara lain
membicarakan
kerjasama
ekonomi, budaya, hak asasi
manusia
dan
hak
menent
ukan nasib sendiri,
masalah bangsa
-
bangsa yang belum merdeka, perdamaian dunia dan kerjasama
internasional,
dan
deklarasi
tentang
memajukan
perdamaian
dunia.
Selain
itu,
ditentukan pula mengenai empat tujuan pokok dari Konferensi Asia
-
Afrika, yakni:
a.
Untuk
memajukan
goodwill
(kehendak yang
luhur) dan kerja
sama
antara
bangsa
-
bangsa
Asia dan Afrika,
untuk
menjelajah
serta
memajukan
kepentingan
-
kepentinga
n
mereka,
baik
yang silih ganti
maupun
yang
bersama,
serta
untuk
menciptakan dan
memajukan persahabatan serta perhubungan sebagai tetangga baik;
https://news.okezone.com/read/2019/04/18/65/2045173/cer
ita
-
64
-
tahun
-
konferensi
-
asia
-
afrika
-
pertama
-
di
-
bandung
Sumber :
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/bandung
-
spirit
-
sebagai
-
memory
-
of
-
the
-
world
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
6
b.
Untuk mempertimbangkan soal
-
soal serta hubungan
-
hubungan di lapangan
sosial, ekonomi, dan kebudayaan
negara yang diwakili;
c.
Untuk mempertimbangkan soal
-
soal yang berupa kepentingan khusus
bangsa
-
bangsa Asia dan Afrika, misalnya soal
-
soal yang mengenai
kedaulatan nasional dan tentang masalah
-
masalah rasialisme dan
kolonialisme;
d.
Untuk meninjau kedudukan Asia
dan Afrika, serta rakyat
-
rakyatnya di
dalam dunia dewasa ini serta sumbangan yang dapat mereka berikan guna
memajukan perdamaian serta kerja sama di dunia.
Hasil dari Konferensi Asia Afrika dikenal dengan
D
asadila
B
andung yang isinya :
1.
Menghormati hak
-
hak
dasar manusia dan tujuan
-
tujuan serta
asas
-
asas yang
termuat di dalam piagam PBB (
Perserikatan Bangsa
-
Bangsa
)
2.
Menghormati kedaulatan dan integritas teritorial semua bangsa
3.
Mengakui persamaan semua
suku
bangsa dan persamaan semua bangsa,
besar maupun kecil
4.
Tidak melakukan
intervensi
atau campur tangan dalam soalan
-
soalan dalam
negeri negara lain
5.
Menghormat
i hak
-
hak setiap bangsa untuk mempertahankan diri secara
sendirian ataupun
kolektif
yang sesuai dengan
Piagam PBB
6.
Tidak menggunakan peraturan
-
peraturan dari pertahanan kolektif untuk
bertindak bagi kepentingan khusus dari salah satu negara besar dan tidak
melakukannya terhadap negara lain
7.
Tidak melakukan tindakan
-
tindakan ataupun ancaman agresi maupun
penggunaan
keker
asan
terhadap
integritas
wilayah
maupun
kemerdekaan
politik
suatu negara
8.
Menyelesaikan segala perselisihan internasional dengan jalan damai, seperti
perundingan, persetujuan,
arbitrasi
, ataupun cara damai lainnya, menurut
pilihan pihak
-
pihak yang bersang
kutan sesuai dengan Piagam PBB
9.
Memajukan kepentingan bersama dan kerjasama
10.
Menghormati hukum dan kewajiban
–
kewajiban internasional
2.
Misi Garuda
Komitmen Indonesia untuk
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial merupakan
amanat dari alinea IV Pembukaan Undang
-
Undang Dasar Republik Indonesia
Tahun 1945. Dalam konteks internasional, partisipasi tersebut merupakan
i
ndikator penting dan konkrit dari peran suatu negara dalam memberikan
kontribusi dalam menjaga perdamaian dan keamanan internasional. Sedangkan
dalam konteks nasional, keterlibatan tersebut merupakan sarana peningkatan
profesionalisme individu dan organisa
si yang terlibat secara langsung dalam
operasi internasional.
Sesuai Pembukaan Undang
-
undang Dasar 1945 alinea IV, salah satu tujuan
negara yakni menjaga ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Wujud dari alinea IV
selain yang sudah dipaparkan
tentang KAA, Indonesia juga
terlibat dalam Misi Pemeliharaan Perdamaian PBB
.
Indonesia diberi kepercayaan oleh PBB untuk mengirim personel keamanan
terbaikn
ya dalam menjalankan Misi
Pemeliharaan
Perdamaian. Pasukan tentara,
ke
polisian, dan sipil Indonesia dikenal dengan nama Kontingen Garuda.
Dalam misinya menjaga perdamaian dunia, Perserikatan Bangsa
-
bangsa (PBB)
punya Peacekeeping Operation (UNPO) atau Misi
Pemeliharaan Perdamaian
(MPP).
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
7
Kontingen Garuda adalah pasukan penjaga perdamaian yang anggotanya diambil
dari militer Indonesia yang bertugas dibawah naugan Perserikatan Bangsa
-
bangsa.
Negara
-
negara yang pernah menjadi tujuan dalam misi Kontingen Garuda adalah
Negara
-
negara di Timur Tengah seperti Mesir,
L
i
banon,
Pales
tina,
Irak. Negara
Asean seperti Filipina,
K
amboja,
dan Vietnam. Juga Negara Eropa Timur seperti
Georgia dan Bosnia.
Peran aktif Indonesia dalam mengirimkan Kontingan Garuda untuk misi
perdamaian pada masa perang dunia adalah sebagai berikut :
a.
Kontingen Garuda I, dikirim pada 8 Januari 1957 ke Mesir
b.
Kontingen Garuda II, dikirim ke Kongo pada 1960
c.
Kontingen Garuda III, dikirim ke Kongo pada 1962
d.
Kontingen Garuda IV, dikirim ke Vietnam pada 1973
e.
Kontingen Garuda V, dikirim ke Vietnam pada 1973
f.
Kon
tingen Garuda VI, dikirim ke Timur Tengah pada 1973 Kontingen Garuda
VII, dikirim ke Vietnam pada 1974
g.
Kontingen Garuda VIII, dikirim dalam rangka misi perdamaian PBB di Timur
Tengah pasca
-
Perang Yom Kippur antara Mesir dan Israel
h.
Kontingen Garuda IX, diki
rim ke Iran dan Irak pada 1988 Kontingen Garuda
X, dikirim ke Namibia pada 1989
i.
Kontingen Garuda XI, dikirim ke Irak dan Kuwait pada 1992
j.
Kontingen Garuda XII, dikirim ke Kamboja pada 1992
k.
Kontingen Garuda XIII, dikirim ke Somalia pada 1992
l.
Kontingen Garud
a XIV, dikirim ke Bosnia dan Herzegovina pada 1993
m.
Kontingen Garuda XV, dikirim ke Georgia pada 1994
n.
Kontingen Garuda XVI, dikirim ke Mozambik pada 1994
o.
Kontingen Garuda XVII, dikirim ke Filipina pada 1994
p.
Kontingen Garuda XVIII, dikirim ke
Tajikistan pada November 1997
q.
Kontingen Garuda XIX, dikirim ke Sierra Leone pada 1992
-
2002
r.
Kontingen Garuda XX, dikirim ke Bungo, Kongo pada 6 September 2003 dan
bertugas selama satu tahun
s.
Kontingen Garuda XXI, mengikuti misi perdamaian PBB di Liberia (UNM
IL)
t.
Kontingen Garuda XXII, mengikuti misi perdamaian PBB di Sudan (UNMIS)
u.
Kontingen Garuda XXIII, mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon (UNFIL)
v.
Kontingen Garuda XXIV, mengikuti misi perdamaian PBB di Nepal (UNMIN)
w.
Kontingen Garuda XXV, penambahan pasuka
n dalam misi perdamaian di
Lebanon Selatan Kontingen Garuda XXVI, penambahan pasukan
Kontingen Garuda
Sumber :
http://www.tabloiddiplomasi.org/keberhasilan
-
kontingen
-
indonesia
-
dalam
-
menjalankan
-
misi
-
pemeliharaan
-
perdamaian
-
pbb/
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
8
x.
Kontingen Garuda XXIIII bersama dengan UNFIL, sekaligus dalam rangka
memperbesar peran serta Indonesia dalam pemeliharaan perdamaian di
Lebanon Selatan
y.
Kontingen Garuda XX
VII, mengikuti misi perdamaian PBB di Darfur
(UNAMID) dalam satgas Milobs
z.
Kontingen Garuda XXVIII, mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon
(UNFIL)
aa.
Kontingen Garuda XXIX, memberikan dukungan kesehatan kepada personel
UNIFIL
bb.
Kontingen Garuda XXXI, mengikuti
misi perdamaian PBB di Lebanon (UNFIL)
cc.
Kontingen Garuda XXX, mengikuti misi perdamaian PBB di Lebanon (UNFIL)
3.
Deklarasi Djuanda
Negara Indonesia sebagai negara kepulauan yang berdaulat sudah tidak
terbantahkan lagi. Indonesia memiliki
kedaulatan penuh atas wilayah darat, laut
dan udaranya. Negara luar t
idak boleh memasuki wilayah ter
itorial Indonesia
kalau tidak ingin berurusan secara hukum. Pemerintah berupaya dengan keras
untuk menjaga wilayah negara, bahkan sampai pulau terluar Indon
esia sekalipun.
Namun tahukah kamu bahwa dahulu wilayah Indonesia diperjuangkan
sedemikian rupa di kancah internasional supaya Indonesia memiliki kedaulatan
atas seluruh wilayah perairan dan pulau
-
pulaunya?
Hal ini digagas pertama kali lewat deklarasi Dju
anda yang menegaskan bahwa
Indonesia adalah negara kesatuan yang tidak terpisahkan oleh perairan antar
pulau. Sebagai negara dengan kepulauan terbesar di dunia, Indonesia mau
menegaskan wilayah teritorial perairan supaya negara memiliki kedaulatan akan
wil
ayah perairannya sendiri.
Deklarasi ini digagas oleh Perdana
Menteri
Indonesia,
Djuanda
Kartawidjaja pada 13 Desember
1957
.
Isi Deklarasi Djuanda b
ahwa
Indonesia menyatakan sebagai
negara
kepulauan
yang
mempunyai
corak
tersendiri
.
Bahwa
sejak
dahulu
kala
kepulauan nusantara ini sudah
merupakan
satu
kesatuan
.
Ketentuan
ordonansi
1939
tentang
Ordonansi,
dapat
memecah belah keutuhan wilayah Indonesia dari deklarasi tersebut
mengandung suatu tujuan
:
a.
Untuk mewujudkan bentuk wilayah Kesatuan Republik Indon
esia yang
utuh dan bulat
b.
Untuk menentukan batas
-
batas wilayah NKRI, sesuai dengan asas negara
Kepulauan
c.
Untuk mengatur lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keamanan dan keselamatan NKRI
Hal ini tentu di tentang oleh negara
-
negara luar karena s
ebelumnya peraturan
tentang teritorial perairan hanya sampai wilayah yang berjarak 3 mil dari garis
pantai, mengacu pada peraturan masa Hindia Belanda yakni, Teritoriale Zee en en
Maritieme Kringen Ordonantie 1939 (TZMKO 1939). Sebagai negara yang
memiliki
pulau
-
pulau yang terpisah tentu hal ini sangat merugikan bagi Indonesia
karena kapal
-
kapal luar bisa leluasa melewati perairan yang memisahkan pulau
-
pulau Indonesia. Jika dibiarkan maka keamanan dan keselamatan negara bisa
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
9
terancam.
dengan adanya D
eklaras
i Djuanda maka
wilayah kedaulatan perairan
Indonesia berubah menjadi 12 mil dari garis pantai
menjadi utuh milih NKRI.
Berikut peta wilayah teriorial Indnesia setelah diadakannya Deklarasi Djuanda
4.
Gerakan Non Blok
Gerakan Non
-
Blok
(
GNB
) (
bahasa Inggris
:
Non
-
Aligned Movement
/NAM) adalah suatu
organisasi
internasio
nal
yang terdiri lebih dari 100 negara
-
negara yang menganggap dirinya tidak beraliansi
dengan kekuatan besar apapun
.
Untuk bisa
mengetahui lebih jauh peran Indonesia
dalam
menjaga perdamaian dunia, anda
harus mengetahu
i
latar
belakang didirkannya GNB.
a.
Latar
B
elakang
D
id
irikannya Gerakan Non Blok
Pada tahun 1945, Perang Dunia II berakhir, muncul dua blok yaitu Blok Barat
(Liberalisme
-
Demokratis) dan Blok Timur (Sosialis
-
Komunis). Negara di Blok
Barat memilih jumlah lebih
banyak yakni 8 negara (Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, Belanda, Belgia, Luxemburg, Norwegia, dan Kanada ) dibandingkan Blok
Timur yang hanya terdiri dari 4 negara (Uni Soviet, Cekoslovakia, Rumania, dan
Jerman Timur). Dalam mempertahankan kedudukannya
masing
-
masing, Blok
Barat membentuk NATO (North Atlantic Treaty Organization) dan Blok Timur
membentuk Pakta Warsawa. Tidak hanya sampai disitu, kedua blok ini masih
tetap mencari sekutu untuk menambah pertahanannya di Asia, Afrika dan
Amerika.
Tahukah
anda
apakah semua negara terpengaruh untuk ikut pada masing masing
blok ?
https://www.mystudyworld.com/news/13
-
desember
-
dalam
-
sejarah
-
bangsa
-
deklarasi
-
djuanda
-
dan
-
peringatan
-
hari
-
nusantara
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
10
Ternyata... diantara Blok Barat dan Blok Timur, ada beberapa negara yang
memilih untuk bersikap netral. Negara
-
negara netral tersebut pun membentuk
Gerakan Non Blok (GNB).
Pembentukan GNB ini diprakarsai oleh Presiden Soekarno (Indonesia), Presiden
Gamal A
bdul Nasser (Republik Persatuan Arab
-
Mesir), PM Pandith Jawaharlal
Nehru (India), Presiden Joseph Broz Tito (Yugoslavia), dan Presiden Kwame
Nkrumah (Ghana).
Setelah mempelajari materi diatas
anda
pasti sudah mengetahui apa yang
melatarbelakangi dibentuknya Gerakan Non Blok. GNB resmi didirikan pada 1
September
1961
di
kota
Beogard,
Yugoslavia
bersamaan
dengan
diselenggarakannya Konferensi Tingkat Tinggi I (KTT I) yang dimulai dari 1
-
6
September 19
61. Konferensi ini dihadiri oleh 25 kepala negara dan 3 kepala
pemerintahan sebagai peninjau. Kepala negara yang menghadiri KTT I yaitu
Afghanistan, Aljazair, Arab Saudi, Burma, Kamboja, Sri Lanka, Kongo, Kuba, Cyprus,
Ethiopia, Ghana, Guinea, India, Indon
esia, Irak, Lebanon, Mali, Maroko, Nepal,
Somalia, Sudan, Tunisia, RPA, Yaman, dan Yugoslavia, sedangkan Negara peninjau
yang hadir Bolivia, Brasil, dan Ekuador.
Dari latar belakang dirikannya Gerakan Non Blok
anda
bisa melihat ternyata
Indonesia menjadi
salah satu Negara
pelopor
yang ikut mendirikan Gerakan Non
Blok.
Selain sebagai negara pelopor berdirinya GNB, Indonesia memiliki peran yang
cukup besar dalam organisasi tersebut, di antaranya:
1)
sebagai salah satu negara penggagas KAA yang merupakan cikal
bakal
digagasnya Gerakan Nonblok
2)
sebagai salah satu negara pengundang pada KTT GNB yang pertama. Hal ini
karena Indonesia merupakan salah satu pendiri GNB dan berperan besar dalam
mengundang mengajak negara lain untuk bergabung dalam KTT.
3)
menjadi ketua dan
penyelenggara KTT GNB yang ke X yang berlangsung pada
1
-
7 September 1992 di Jakarta dan Bogor. Indonesia turut pula menjadi
perintis dibukanya kembali dialog utara
-
selatan, yaitu dialog yang
memperkuat hubungan antara negara berkembang (selatan) terhadap
negara
maju (utara).
Beberapa tujuan dari dibentuknya Gerakan Nonblok antara lain:
1)
memelihara perdamaian dan keamanan internasional.
2)
Mengusahakan tercapainya pelucutan senjata secara umum dan menyeluruh
dibawah pengawasan internasional efektif.
3)
Mengusahaka
n agar PBB berfungsi secara efektif.
4)
Mengusahakan terwujudnya tata ekonomi dunia baru.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
11
5)
Mengusahakan kerjasama di segala bidang dalam rangka menwujudkan
pembangunan ekonomi dan sosial.
Tujuan dari GNB juga tercantum dalam Deklarasi
Havana
tahun 1979,
yaitu
untuk
menjamin kemerdekaan, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan
dari
negara
-
negara nonblok dalam perjuangan mereka menentang imperialisme,
kolonialisme, apartheid, zionisme, rasisme dan segala bentuk intervensi.
b.
Pendirian Gerakan Non Blok
sebagai Bukti Peran Indonesia
dalam Perdamaian
Dunia
Anda
pasti penasaran bagaimana awal didirikannya Gerakan Non Blok. Pelajari
terus modul ini dengan penuh semangat.
Masa perang dingin adalah masa
-
masa yang penuh kecemasan. Penduduk dunia yang
tidak
aneh
-
aneh takut jika perang dingin berubah menjadi perang dunia ketiga atau
perang nuklir. Untuk mencegah terganggunya kedamaian dunia, maka para
pemimpin dunia yang cinta damai berinisiatif untuk membentuk sebuah aliansi
perdamaian.
Gerakan Non Blok (GNB
) didirikan dilatarbelakangi oleh munculnya dua blok, yaitu
Blok Barat di bawah Amerika Serikat dan Blok Timur di bawah Uni Soviet yang saling
memperebutkan pengaruh di dunia dan adanya kecemasan negara
-
negara yang baru
merdeka dan negara
-
negara berkemban
g, sehingga berupaya meredakan ketegangan
dunia.
Gerakan Non
-
Blok itu sendiri lahir dari pertemuan puncak Asia
-
Afrika pada
konferensi yang diadakan di Bandung, Indonesia, pada tahun 1955. Di sana, negara
-
negara yang tidak memihak blok tertentu telah menyat
akan keinginan mereka untuk
tidak terlibat dalam konfrontasi Ideologi Barat
–
Timur.
Berdirinya Gerakan Non Blok
(Non Aligned Movement) diprakarsai oleh para
pemimpin negara dari Indonesia (Presiden Soekarno), Republik Persatuan Arab
–
Mesir (Presiden Gamal Abdul Nasser), India (Perdana Menteri Pandith Jawaharlal
Nehru), Yugoslavia (Presiden Joseph Broz Tito), dan Gha
na (Presiden Kwame
Nkrumah).
Dalam GNB, Indonesia memiliki peran penting sebab negara ini memiliki prinsip
politik luar negeri yang bebas aktif, tidak mendukung pakta miliiter atau aliansi
militer manapun. Prinsip tersebut dianggap sesuai dengan tujuan di
dirikannya GNB.
Pada tahun 1992, peran penting lain dari Indonesia bagi KTT GNB adalah sebagai
tuan rumah dan Presiden Soeharto sebagai ketua GNB. Pada saat itu, Indonesia
memprakarsai kerja sama teknis di beberapa bidang seperti pertanian dan
kependuduka
n serta mencetuskan upaya untuk menghidupkan kembali dialog Utara
-
Selatan.
Setiap KTT GNB yang diselenggarakan memiliki tujuan yang berbeda sesuai dengan
masalah yang sedang dihadapi oleh negara
-
negara anggota. Setiap negara bisa
menjadi anggota GNB namu
n negara
tersebut harus menganut politik
bebas aktif, mampu hidup
berdampingan secara damai,
mendukung
gerakan
kemerdekaan nasional, dan
tidak menjadi anggota salah
satu pakta militer.
Persyaratan
yang
ditetapkan oleh
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
12
GNB ternyata mampu memikat hati berbagai negara, terbukti dengan meningkatnya
jumlah negara yang bergabung
h
ingga tahun 2016, KTT GNB telah diadakan sebanyak
17 kali dan memiliki pada 2012 telah
memiliki 120 negara sebagai anggota.
5.
ASEAN
ASEAN
merupakan
singkatan
dari
Association
of
Southeast
Asian
Nations
yang mana berarti merupakan nama
untuk negara
-
negara yang
berada di Asia Tenggara.
Semua kata atau frasa
ASEAN
adalah
Bahasa
Inggris dan memiliki maknanya masing
-
masing. Bila diartikan secara umum, ASEAN
adalah suatu perserikatan atau organisasi antar bangsa yang wilayahnya berada di
kawasan Asia Tenggara.
Kawasan Asia Tenggara pernah menjadi kawasan dingin karena menjadi tempat
yang
strategis baik secara geo
-
ekonomi dan geo
-
politik. Negara
-
negara seperti Vietnam dan
Filipina menjadi basis untuk masing
-
masing blok yaitu Timur dan Barat. Konflik militer
juga terjadi antara Laos, Kamboja, dan Vietnam. Selain itu, konflik bilateral
juga terjadi
antara Indonesia dan Malaysia serta Kamboja dan Vietnam. Diperparah lagi dengan
timbulnya konflik internal di beberapa negara yaitu Indonesia, Thailand, dan Vietnam.
Permasalahan
-
permasalahan tersebut tidak hanya berdampak pada stabilitas per
tahanan
namun juga stabilitas ekonomi negara
-
negara di Asia Tenggara. Akhirnya, para pemimpin
Negara
-
negara di Asia Tenggara tergerak untuk menciptakan suasana aman dan damai.
Hingga pada tanggal 8 Agustus
1967 di Ba
ngkok, Thailand,
ditandatangani
lah
Dekla
rasi
ASEAN
dengan
sebutan
Deklarasi
Bangkok.
Pada
awalnya, hanya lima negara
yang tergabung, namun sampai
hari ini, jumlah anggota ASEAN
adalah sepuluh negara.
ASEAN dibentuk untuk beberapa maksud dan
tujuan sebagai berikut:
1.
ASEAN dibentuk untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, pertumbuhan sosial,
serta budaya di Asia Tenggara melalui usaha bersama dengan semangat yang setara
dan kemitraan.
2.
ASEAN dibentuk untuk memajukan perdamaian serta
stabilitas regional di kawasan
Asia Tenggara dengan menghormati supremasi hukum serta patuh pada prinsip
PBB.
3.
ASEAN dibentuk untuk memajukan kerjasama, rasa saling membantu dalam
konteks Ilmu Pengetahuan, Teknologi, Politik, Ekonomi, Sosial, dan Budaya.
4.
AS
EAN dibentuk untuk mempererat hubungan internasional dan regional antar
negara di Asia Tenggara.
Peta Persebaran Anggota GNB
Sumber :
https://id.wikipedia.org/wiki/Gerakan_Non
-
Blok
Sumber :
https://brainly.co.id/tugas/2663491
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
13
5.
ASEAN dibentuk untuk menyelenggarakan usaha
-
usaha dalam membantu
penelitian masalah di Asia Tenggara dengan menyediakan fasilitas pelatihan,
penelitian, teknis
, dan administrasi.
6.
ASEAN dibentuk untuk memperkuat perdagangan internasional negara
-
negara Asia
Tenggara sehingga terjadi kolaborasi secara lebih efektif untuk memanfaatkan
pertanian, industri, perdagangan, serta fasilitas
-
fasilitas yang menunjang.
Selain sebagai salah satu pemrakarsa berdirinya ASEAN, tentunya Indonesia juga
memiliki peran tersendiri sebagai anggota ASEAN. Entah itu dalam bentuk program
ataupun kerjasama antar sesama anggotanya.
Keberadaan ASEAN ternyata sejalan dengan sikap politik
Indonesia yang mengacu
politik bebas
-
aktif. Bebas yang dimaksud, berarti Indonesia tidak memihak blok
manapun. Sedangkan aktif, berarti Indonesia turut serta mewujudkan perdamaian dunia.
Peran Indonesia dalam mewujudkan perdamaian di kawasan Asia Tenggar
a ini terlihat
saat Indonesia membantu mewujudkan perdamaian konflik di Kamboja dan Vietnam.
Indonesia ditunjuk oleh ASEAN sebagai pihak penengah dalam konflik tersebut.
Pada
tahun 1988 sampai 1989, Indonesia menjadi tuan rumah
Jakarta Informal Meeting
(JI
M)
untuk menyelesaikan konflik antara Kamboja dan Vietnam. Indonesia berhasil
memfasilitasi kedua negara untuk mendiskusikan dan menyelesaikan konflik.
Pada kasus lainnya, yaitu saat pemerintah Filipina dan Moro National Front Liberation
(MNFL)
berkonflik. Kedua pihak tersebut akhirnya menyetujui perjanjian damai yang kala
itu dipertemukan di Indonesia.
Selain sebagai salah satu penggagas, Indonesia juga
dipercaya untuk menyelenggarakan KTT ASEAN pertama. Saat itu, KTT ASEAN pertama
sukses disele
nggarakan di Bali pada 23
-
24 Februari 1976. Maka tak heran jika Indonesia
juga dikenal sebagai penyelenggara KTT ASEAN pertama.
6.
Organisasi
Konferensi
Islam
(OKI)
Pembentukan OKI dilatarbelakangi oleh pembakaran
Masjid Al
-
Aqsa oleh Israel pada
tanggal 21 Agustus
1969. Pemrakarsa dari Organisasi ini yaitu Raja Faisal
dari Arab Saudi dan Raja Hasan II dari Maroko.
Tujuan OKI: (1) meningkatkan solidaritas Islam di
antara negara anggota, (2) melindungi tempat tempat
suci, (3) membantu perjuangan pem
bentukan negara
Palestina yang merdeka dan berdaulat (4) memperkuat
kerjasama dalam bidang politik, ekonomi,
sosial, budaya, serta IPTEK.
Struktur organisasi OKI antara lain Konferensi para raja dan kepala negara/pemerintah,
konferensi para menteri luar n
egeri, sekertaris jenderal, mahkamah islam internasional,
dan organ organ khusus.
Keunikan Indonesia dalam keanggotaan Organisasi Konferensi Islam yaitu Indonesia
bukan negara yang berdasarkan hukum syariat Islam.
Perang Indonesia dalam OKI antara lain iku
t upaya penyelesaian konflik antara
Pemerintah Philipina dengan Moro National Liberation Front (MNLF), Indonesia
mendukung kemerdekaan Palestina dengan ibukota di Yerusalem dukungan tersebut
dibuktikan dengan hubungan diplomatik dengan Palestina pada 19 Ok
tober 1989.
Indonesia juga memperjuangkan tentang penyelesaian
masalah isu
I
slam
fobia.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
14
7.
Jakarta
Informal
Meeting
(JIM)
Jakarta
Informal
Meerting
merupakan upaya bangsa Indonesia dalam ikut serta dalam
menjaga perdamaian dunia terutama di kawasan Asia Tenggara. Pemrakarsa JIM yaitu
Menteri Luar
Negeri Indonesia, Ali Alatas. JIM merupakan upaya untuk menyelesaikan
konflik Kamboja.
JIM I dilaksanakan di Bogor pada tanggal
25
-
28 Juli 1988 dan JIM II di Jakarta
tanggal 19
-
21 Februari 1989. JIM dihadiri
oleh 6 Menlu ASEAN, Menlu Vietnam dan
kelompok y
ang bertikai di Kamboja. Hasil
dari JIM antara lain ;
1.
Penarikan pasukan Vietnam dari
Kamboja paling lambat tanggal 30
Desember 1989
2.
Akan dibentuk pemerintahan yang
mengikutsertakan
keempat
kelompok yang bertikai di
Kamboja
Akhirnya
mas
alah
Kamboja
dapat diselesaikan berdasarkan Perjanjian Paris pada tanggal
23 Oktober 1991.
Sumber :
https://memuat
-
pencarian.blogspot.com/2019/05/jakarta
-
informal
-
meeting
-
jim
-
i
-
dan
-
ii.html
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
15
C.
Rangkuman
Peran Indonesia dalam perdamaian dunia menjadi bukti dari penerapan Pembukaan
UUD 1945 pada alinea keempat.
Indonesia bahkan sudah menunjukkan komitmennya
sebagai negara yang menjunjung tinggi perdamaian dunia sejak merdeka tahun 1945
.
Dalam rangka membangun partisipasi aktif dalam perdamaian dunia, beberapa hal
dapat dilakukan Bangsa Indonesia, di antaranya ada
lah sebagai berikut.
:
1.
Menjalankan politik damai dan bersahabat dengan segala bangsa atas dasar saling
menghargai dengan
tidak mencampuri urusan negara lain.
2.
Menegaskan arah politik luar negeri Indonesia yang bebas dan aktif serta
berorientasi pada kepent
ingan
nasional, menitikberatkan pada solidaritas
antarnegara berkembang, mendukung perjuangan
kemerdekaan bangsa, menolak
penjajahan, dan meningkatkan kemandirian bangsa, serta memiliki kerjasama
internasional bagi kesejahteraan rakyat.
3.
Indonesia
menjadi
anggota
Perserikatan
Bangsa
-
bangsa
(PBB)
yang ke
-
60 pada
tanggal 28 September 1950. Meskipun pernah keluar dari keanggotaan PBB pada
tanggal 7 Januari 1965 sebagai bentuk protes atas diterimanya Malaysia menjadi
anggota tidak tetap Dewan Keama
nan PBB, akan tetapi pada tanggal 28 September
1966 Indonesia masuk kembali menjadi anggota PBB dan tetap sebagai anggota
yang ke
-
60
4.
Memprakarsai penyelenggaraan
Konferensi
Asia
-
Afrika
(KAA)
pada tahun 1955
yang melahirkan semangat dan solidaritas negar
a
-
negara Asia
-
Afrika yang
kemudian melahirkan Dasasila Bandung.
5.
Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non
-
Blok (GNB) pada tahun
1961, bahkan pada tahun 1992 dalam Konferensi Negara
-
Negara Non
-
Blok yang
berlangsung di Jakarta, Indonesia d
itunjuk menjadi Ketua Melalui GNB ini secara
langsung Indonesia telah turut serta meredakan ketegangan perang dingin antara
Blok Barat dan Blok Timur.
6.
Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan
mengirimkan Pasukan Garuda ke negara
-
negara yang dilanda kRnflik seperti
Konggo,
Vietnam,
Kamboja,
Bosnia,
dan
Bahkan pada tahun 2007, Indonesia
ditetapkan menjadi anggota tidak tetap
Dewan Kemanan PBB.
Langkah kongkrit
Indonesia dalam Misi Perdamaian PBB yaitu dengan adanya Misi Garuda dan
dilaksanakannya Jakarta Informal Meeting.
7.
Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN
(Assosiaciation
of
South
-
East
Asian
Nation)
yaitu organisasi n
egara
-
negara di kawasan Asia Tenggara, bahkan
Sekretariat Jenderal ASEAN berada di Jakarta
8.
Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional
salah satunya
Organisasi Konferensi Islam (OKI)
.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
16
D.
Penugasan Mandiri
Setelah membaca uraian materi dengan teliti, maka
buatlah
kesimpulan
sederhana dalam bentuk mind
mapping seperti contoh. Silahkan kerjakan dengan
kreativitas
anda
masing
-
masing.
Contoh Mind Mapping
(
https://www.nesabamedia.com/contoh
-
mind
-
mapping/
)
Cobalah buat Mind Mapping pada kolom di bawah ini.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
17
E.
Latihan Soal
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan
jelas dan benar!
1.
Jelaskan kaitan anta
r
a pelaksanaan
politik luar negri bebas aktif
I
ndonesia
dengan isi dari pembukaan UUD 1945
2.
Jelaskan pengaruh dilaksanakannya Deklarasi
D
Juanda terhadap wilayah
teritorian Indonesia
3.
Ketika
dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika tanggal 18
–
24 April 1955,
negara Indonesia disa dikatakan negara yang belum lama merdeka, namun
demikian tidak menjadi penghambat bangsa Indonesia ketika itu untuk ikut
berperan dalam menjaga perdamaian dunia khusus
nya di wilayah Asia Afrika.
Menurut anda Coba evalusi faktor yang mendorong Indonesia menjadi pelopor
dilaksanakannya Konferensi Asia Afrika?
4.
Sebutkan peran Indonesia di dalam organisasi OKI?
5.
Coba anda evaluasi peranan bangsa Indonesia dalam perdamaian dun
ia ?
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
18
Jawaban dan Pembahasan
NO
Jawaban dan pembahasan
1
kaitan anta
r
a pelaksanaan politik luar negri bebas aktif indonesia
dengan isi dari pembukaan UUD 1945 yaitu indonesia ikut
melaksanakan
ketertiban
dunia
berdasarkan
kemerdekaan,
perdamaian abadi dan keadilan sosial serta bebas menentukan nasib
bangsanya sendiri serta aktif dalam misi perdamaian dunia.
2
Pengaruh dilaksanakannya Deklarasi Juanda terhadap wilayah
teritorian Indonesia
Deklarasi Juanda
adalah Deklarasi yang menyatakan bahwa seluruh
wilayah perairan diantara wilayah pulau
-
pulau Indonesia menjadi
wilayah kedaulatan Indonesia. Deklarasi ini dumumkan pada tanggal
13 Desember 1957 oleh Perdana Menteri Indonesia pada saat itu,
Djuanda Kartawid
jaja.
Pada saat sebelum Deklarasi Juanda diumumkan, wilayah perairan
Indonesia sangat terbatas, hanya sejauh 3 mil laut dari garis pantai.
Wilayah perairan diluar garis 3 mil laut ini dianggap laut bebas dan di
luar wilayah kedaulatan Indonesia. Akibat ket
erbatasan ini, wilayah
pulau
-
pulau Indonesia menjadi terpisah
-
pisah oleh laut, selat dan
teluk diantaranya.
Misalnya, pulau Kalimantan dan Jawa terpisah oleh laut Jawa. Wilayah
Laut Jawa yang berada lebih dari 3 mil laut di luar garis pantai pulau
Kaliman
tan dan Jawa dianggap laut lepas. Sehingga, pulau Jawa dan
Kalimantan dipisahkan oleh laut lepas yang bukan wilayah Indonesia
saat itu. Kapal asing bisa lewat, menangkap ikan dan melakukan
pemindahan muatan di wilayah ini tanpa ada wewenang apapun dari
Ind
onesia.
Setelah deklarasi Junada diumumkan, laut ini menjadi wilayah
teritorial atau wilayah kedaulatan Indonesia. Indonesia memiliki
kekuasaan untuk mengelola wilayah ini dan membatasi tindakan
kapal negara asing di sini. Wilayah ini menjadi tanggung jaw
ab
keamanan Indonesia.
Wilayah Indonesia juga meningkat, 2,5 kali lipat dari 2.027.087 km²
menjadi 5.193.250 km².
3
Faktor yang mendorong Indonesia menjadi pelopor dilaksanakannya
Konferensi Asia Afrika
1.
Rasa Senasib dan Sepenanggungan
Perasaan
senasib dan sepenanggungan di sini berkaitan dengan
persamaan bahwa hampir seluruh negara Asia Afrika adalah
bekas negara jajahan. Baik itu sebagai negara jajahan Bangsa
-
Bangsa Eropa dan penjajahan Jepang saat Perang Dunia kedua.
Perasaan yang sama, senasi
b dan sepenggungan, membuat
negara
-
negara Asia Afrika ingin bersatu mengatasi masalah
bersama.
2.
Persamaan Masalah Negara Berkembang
Karena kebanyakan negara Asia Afrika adalah negara baru
merdeka, maka semua termasuk negara berkembang. Negara
yang belum maj
u di segala bidang. Negara yang masih harus
bebebah diri untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya.
Persamaan ini juga melatarbelakangi pertemuan KAA.
Membuat semua negara ingin bekerja sama di segala bidang.
3.
Kedekatan Keturunan, Agama, dan Latar
Belakang Sejarah
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
19
Latar belakang selanjutnya adalah kedekatan hubungan
keturunan. Ini dilihat dari ciri
-
ciri orang Asia yang hampir
mirip sesamanya. Begitu pula degan orang Afrika. Aga yang
dianut orang Asia afrika kebanyakan juga hampir sama, yaitu
Islam,
Kristen, Hindu, dan Budha. Sementara latar belakang
sejarah, hampir bisa dipastikan mirip sesuai latar belakang
pertama.
4.
Letak Geografis
Sesuai dengan sebuatan negara Asia Afrika, otomatis negara
-
negara peserta KAA mempunyai letak geografis yang
berdekatan
dan hampir mirip. Kondisi alam yang hampir mirip
satu sama lain akan mudah diatasi jika bekerja sama.
4
Peran Indonesia di dalam OKI
1.
Mengakui kemerdekaan Bangladesh dari Pakistan
2.
Membela Pakistan dalam konflik dengan India
3.
Menyelesaikan
pertikaian Moro dengan pemerintah Filipina
4.
Menjadi tuan rumah
memperjuangkan kedaulatan Palestina
5.
Mendukung reformasi OKI
5
1.
Indonesia
menjadi
anggota
Perserikatan
Bangsa
-
bangsa
(PBB)
yang ke
-
60 pada tanggal 28 September 1950.
Meskipun pernah keluar dari keanggotaan PBB pada tanggal 7
Januari 1965 sebagai bentuk protes atas diterimanya Malaysia
menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB, akan te
tapi
pada tanggal 28 September 1966 Indonesia masuk kembali
menjadi anggota PBB dan tetap sebagai anggota yang ke
-
60
2.
Memprakarsai
penyelenggaraan
Konferensi
Asia
-
Afrika
(KAA)
pada tahun 1955 yang melahirkan semangat dan
solidaritas negara
-
negara Asia
-
A
frika yang kemudian
melahirkan Dasasila Bandung.
3.
Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non
-
Blok (GNB) pada tahun 1961, bahkan pada tahun 1992 dalam
Konferensi Negara
-
Negara Non
-
Blok yang berlangsung di
Jakarta, Indonesia ditunjuk
menjadi Ketua Melalui GNB ini
secara langsung Indonesia telah turut serta meredakan
ketegangan perang dingin antara Blok Barat dan Blok Timur.
4.
Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan
PBB dengan mengirimkan Pasukan Garuda ke negara
-
negara
yan
g
dilanda
kRnflik
seperti
Konggo,
Vietnam,
Kamboja,
Bosnia,
dan
Bahkan pada tahun
2007, Indonesia ditetapkan menjadi anggota tidak tetap Dewan
Kemanan PBB.
Langkah kongkrit Indonesia dalam Misi
Perdamaian PBB yaitu dengan adanya Misi Garuda dan
dila
ksanakannya Jakarta Informal Meeting.
5.
Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN
(Assosiaciation
of
South
-
East
Asian
Nation)
yaitu organisasi negara
-
negara di
kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat Jenderal ASEAN
berada di Jakarta
6.
Indonesia aktif juga d
alam beberapa organisasi internasional
salah satunya
Organisasi Konferensi Islam (OKI)
.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
20
F.
Penilaian Diri
Jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan bertanggungjawab!
No
Pernyataan
Alternatif
Ya
Tidak
1
Saya terbiasa berdoa sebelum
mempelajari modul
pembelajaran
2
Saya mempelajari modul secara mandiri dengan
penuh tanggungjawab
3
Saya dapat memahami hubungan isi pembukaaan
UUD 1945 alenia ke
-
4 dengan peran Indonesia
dalam perdamaian dunia
4
Saya dapat memahami
pelasanaan politik luar
negeri Indonesia bebas aktif
5
Saya dapat
mengevaluasi peran bangsa Indonesia
dalam pelaksanaan Konferensi Asia Afrika (KAA)
6
Saya dapat
mengevaluasi peran bangsa Indonesia
dalam Gerakan Non Blok (GNB)
7
Saya dapat
mengevaluasi peran bangsa Indonesia
dalam ASEAN
8
Saya dapat
mengevaluasi peran bangsa Indonesia
dalam orgaisasi OKI
9
Saya dapat
mengevaluasi peran bangsa Indonesia
dalam pelaksanaan Jakarta Informal Meeting
10
Saya dapat
mengevaluasi dampak Deklarasi
Djuanda terhadap teritorial Indonesia
11
Saya dapat menyajikan
hasil telaan tentang peran
Indonesia dalam perdamaian dunia dalam bentuk
tulisan
Keteran
gan
•
Bila ada jawaban “Tidak”, maka segeralah lakukan review
pembelajaran,
terutama pada bagian yang pernyataan “Tidak”
•
Bila Semua jawaban “Ya”, maka anda dapat melanjutkan ke pembelajaran
berikutnya
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
21
E
VALUASI
1.
Kontribusi Indonesia dalam ikut serta melaksanakan perdamaian dunia yang
berdasarkan kemerdekaan antara lain berbentuk Misi Garuda. Pengiriman Misi
Kontingen Garuda ini sesuai dengan amanat yang terdapat dalam ....
A.
alinea I Pembukaan UUD 1945
B.
alinea II P
embukaan UUD 1945
C.
alinea III Pembukaan UUD 1945
D.
alinea IV Pembukaan UUD 1945
E.
alinea V Pembukaan UUD 1945
2.
Kutipan pidato berjudul Mendayung Antara Dua Karang tersebut dibacakan oleh
Moh. Hatta dalam siding KNIP. Dalam pidatonya pada sid
a
ng KNIP tanggal 2
September 1948, Moh. Hatta menegaskan Indonesia tidak memihak ke salah satu
negara adidaya. Hal ini menggambarkan bahwa :
A.
Indonesia menjadi penengah ditengah konflikAmerika serikat dan Uni
soviet
B.
Pengaruh Amerika serikat dan Uni soviet t
idak berdampak buruk bagi
bangsa Indonesia
C.
Sistem politik Amerika serikat dan uni soviet tidak cocok dengan iklim
politik di Indonesia
D.
Indonesia diakui sebagai pelopor Gerakan Non
-
Blok demi terwujudnya
perdamain dunia
E.
Indonesia tidak terlibat dalam pertaru
ngan politik Internasional antara blok
barat dan blok timur
3.
Indonesia sebagai salah satu anggota PBB sering terlibat dalam misi perdamaian PBB.
Hingga saat ini Indonesia masih terlibat dalm pengiriman pasukan Garuda untuk
menjalankan misi perdamaian PBB.
Tindakan tersebut dilakukan dengan tujuan...
A.
Membantu dan meringankan tugas PBB untuk melaksanakan tujuannya
B.
Mewujudkan cita
-
cita negara untuk ikut menjaga perdamaian Dunia
C.
Membantu melaksanakan resolusi Dewan Keamanan PBB
D.
Menjaga posisi
Indonesia dalam melaksanakan interaksi dan pergaulan Dunia
E.
Menjalankan kewajiban sebagai salah satu anggota PBB
4.
Gagasan untuk menlaksanakan Konferensi Asia Afrika muncul pada konferensi
Colombo.
Tokoh yang memprakarsai untuk mengadakan Konferensi Asia Af
rika
adalah...
A.
Ali Sastroamidjoyo dari Indonesia
B.
Jawaharlal Nehru dari India
C.
Muhammad Ali Jinnah dari Pakistan
D.
Sir John Kotelawala dari Sri Lanka
E.
U Nu dari Burma
5.
Dalam rangka menggalang kerjasama dan solidaritas antar bangsa pada masa
perang dingin, mak
a diselenggarakan Konferensi Asia Afrika dan Indonesia menjadi
penyelenggara.
Dibawah ini adalah tujuan diselenggarakannya Konferensi Asia
Afrika,
kecuali,
A.
Memajukan kerja sama, persahabatan, perhubungan antara bangsa
-
bangsa
Asia dan Afrika untuk
menyelenggarakan kepentingan bersama.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
22
B.
Memperbesar peranan Asia
-
Afrika dalam
bidang militer
dan ikut serta
mengusahakan perdamaian dunia.
C.
K
eprihatinan bangsa
-
bangsa Asia
-
Afrika terhadap keberlangsungan
perdamaian dunia.
D.
Kerja sama dalam bidang sosial, eko
nomi, kebudayaan di antara bangsa
-
bangsa
Asia
-
Afrika.
E.
Memecahkan bersama soal
-
soal khusus dan penting bagi bangsa
-
bangsa Asia
-
Afrika, seperti: menjamin kedaulatan, melenyapkan deskriminasi ras dan
penjajahan.
6.
Indonesia telah menunjukkan perannya untuk ik
ut menciptakan perdamaian dunia
melalui penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika pada masa perang dingin.
Peran
Indonesia dalam Konferensi Asia Afrika secara umum adalah...
A.
sebagai pengambil keputusan mayoritas disetiap konferensi
B.
memprakarsai untuk mengada
kan Konferensi dan sebagai tempat
penyelenggaranya
C.
Menjadi panitia ad hoc untuk setiap penyelenggaraan KAA
D.
Menjadi penyumbang dana terbesar disetiap konferensi
E.
sebagai penengah bagi negara
-
negara anggota KAA yang sedang konflik
7.
Kontingen
Garuda
adalah pasukan
Tentara Nasional Indonesia
yang ditugaskan
sebagai pasukan perdamaian di negara lain.
Indonesia
mulai turut serta mengirim
pasukannya sebagai bagian dari pasukan penjaga perdamaian
PBB
sejak
1957
hing
ga
sekarang. Bagi bangsa Indonesia pengiriman Misi Garuda tersebut untuk memenuhi
permintaan PBB dan memiliki alasan yang kuat yaitu alinea keempat Pembukaan
UUD 1945. Hal ini menunjukkan bahwa ....
A.
Indonesia dapat menjaga keamanan dunia
B.
pasukan TNI seja
jar dengan pasukan dunia
C.
Indonesia ikut menciptakan ketertiban dunia
D.
Indonesia ingin memperlihatkan kekuatan TNI
E.
Indonesia turut menjaga hubungan antarnegara
8.
Dalam rangka ikut mewujudkan perdamaian dunia, maka Indonesia memainkan
sejumlah peran
dalam percaturan internasional. Peran yang cukup menonjol dalam
upaya memelihara perdamaian dan keamanan internasional adalah...
A.
Melatih pasukan garuda bagi negara
-
negara yang berkonflik di dunia
B.
Bekerja sama dengan negara
-
negara didunia mengembangkan p
asukan garuda
C.
Mengirimkan misi pasukan Garuda pada daerah yang berkonflik
D.
Menolak segala bentuk agresi militer dengan membentuk pasukan garuda
E.
Bergabung dengan Pasukan Garuda dari PBB ikut menyelesaikan konflik yang
ada.
9.
Indonesia menunjukkan sikap netral pada masa Perang Dingin dengan menjadi salah
satu inisiator pembentukan Gerakan Non Blok (GNB). Indonesia terlibat dalam
gerakan non blok disebabkan karena ...
A.
Blok Barat dan Blok Timur tidak memberikan keuntungan kepada
Indonesia
B.
Uni Soviet memandang Indonesia tidak memiliki kekuatan tempur yang kuat
C.
Indonesia menerapkan prinsip berdiri di atas kaki sendiri
D.
Amerika Serikat membantu Belanda dalam perebutan Irian Barat
E.
Indonesia menganut paham politik luar negeri bebas dan
aktif
10.
Pada masa perang dingin, Indonesia berperan aktif dalam upaya menciptakan
perdamaian Dunia melalui kegiatan Gerakan Non Blok. Tujuan dibentuknya Gerakan
Non Blok adalah...
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
23
A.
Memajukan kerja sama,
negara anggota
untuk menyelenggarakan kepentingan
be
rsama.
B.
Mencegah
munculnya sistem aliansi diantara negara di dunia
C.
Menyelesaikan masalah
perebutan kekuasaan di
antara negara anggota
D.
Menjaga kedau
la
tan negara
-
negara anggota non blok dan
melenyapkan
deskriminasi ras dan penjajahan.
E.
menjamin "kemerdekaa
n, kedaulatan, integritas teritorial, dan keamanan dari
negara
-
negara non blok
11.
Perhatikan pernyataan berikut!
1)
Merupakan tindak lanjut dari pelaksanaan Konterensi Asia Atrika (KAA).
2)
Dibentuk pada tanggal 14 September 1960 di Baghdad, Irak.
3)
Diprakarsai oleh negara
-
negara yang baru merdeka dan tidak ingin bergabung
dalam blok Timur atau blok Barat.
4)
Salah satu tujuannya adalah membendung pengaruh negatif blok Timur dan
blok Barat.
5)
Salah satu latar belakang pembentukannya adalah aksi pembakaran
masjid Al
-
Aqsha.
Pernyataan yang terkait dengan organisasi Gerakan Non
-
Blok (GNB) ditunjukkan
oleh nomor . . . .
A.
1), 2), dan 3)
B.
1), 3), dan 4)
C.
2), 3), dan 4)
D.
2), 4), dan 5)
E.
3), 4), dan 5)
12.
Pada periode 1970
-
1980
-
an terjadi konflik Kamboja
-
Vietnam yang tela
h
mengganggu stabilitas politik di kawasan Asia Tenggara, sementara perang dingin
masih berlangsung. Indonesia tergugah untuk berperan aktif dalam organisasi
regional dan ikut menyelesaikan konflik tersebut. Peran aktif Indonesia diwujudkan
dengan....
A.
meng
irimkan pasukan perdamaian ke perbatasan Kamboja
-
Vietnam
B.
memberikan sanksi kepada kedua negara Kamboja dan Vietnam
C.
membawa masalah konflik Kamboja
-
Vietnam ke dalam KTT ASEAN
D.
mengutus diplomat untuk menyelesaikan konflik Kamboja
-
Vietnam
E.
menyelenggarakan Jak
arta Informal Metting untuk menyelesaikan konflik
13.
Pembentukan ASEAN tidak serta merta hanya karena kesamaan geografis masing
-
masing anggotanya saja, tapi juga karena adanya keinginan yang kuat antara negara
anggota untuk membangun kerjasama yang baik
dibidang ekonomi, sosial, dan
pengembangan b
agi negara
-
negara Asia Tenggara, ASEAN dianggap sebagai . .
A.
bentuk kerja sama antara negara
-
negara di Asia Tenggara dan PBB
B.
media menyuarakan aspirasi negara Asia Tenggara dalam forum PBB
C.
alat politik untuk
membendung pengaruh komunis di kawasan Asia Tenggara
D.
organisa
si yang dapat menyelesaikan per
masalahan negara
-
negara di Asia
Tenggara
E.
wadah yang diharapkan mampu melindungi kepentingan negara
-
negara di
kawasan Asia Tenggara
14.
Selain meningkatkan kerja sama
antara negara
-
negara Asia Tenggara, pendirian
ASEAN diharapkan mampu . . . .
A.
menggantikan SEATO yang terus dibayang
-
bayangi kepentingan Amerika
Serikat
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
24
B.
melindungi kepentingan negara
-
negara Asia Tenggara di dunia internasional
C.
menyaingi invasi perekonomian
Tiongkok yang semakin tidak terkendali
D.
menjadi fasilitator penengah beberapa konflik di Asia Tenggara
E.
menja
di organisasi yang berperan mem
bendung penyebaran paham komunis
15.
Kerjasama antar negara
-
negara di Asia Tenggara melalui ASEAN merupakan suatu
upaya k
onkrit Indonesia untuk menciptakan stabilitas kawasan. Hal ini disadari
Indonesia berdasarkan kenyataan bahwa ....
A.
keamanan dan stabilitas negara dijamin negara anggota, karena menjadi
tanggung jawab bersama.
B.
Indonesia tidak dapat membangun
negaranya jika tidak menggalang kerjasama
dengan negara dalam satu kawasan
C.
Adanya ancaman dari negara
–
negara lain di dunia terhadap kawasan tertentu
D.
Indonesia membutuhkan aliansi militer dengan negara
-
negara yang berada
dalam satu kawasan.
E.
kerjasama
regional tidak akan berhasil meningkatkan kemakmuran nasional
dan regional jika tidak ada keamanan dan stabilitas dikawasan tersebut.
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
25
KUNCI JAWABAN EVALUASI
1.
D
2.
E
3.
B
4.
A
5.
C
6.
B
7.
C
8.
C
9.
E
10.
D
11.
B
12.
E
13.
D
14.
B
15.
A
M
odul Sejarah
Indonesia
Kelas X
II KD 3.8
@2020, Direktorat SMA, Direktorat Jenderal PAUD, DIKDAS dan DIKMEN
26
DAFTAR PUSTAKA
Chalid, Latif. 1983.
Atlas Sejarah
. Jakarta : Pembina Praga.
Herimanto dan Eko Targiyatmi. 2020.
Sejarah Pembelajaran Sejarah Interaktif Untuk Kelas
XI SMA dan MA
. Solo : Tiga Serangkai
Kuntowijoyo. 1997.
Pengantar Ilmu Sejarah
. Yogyakarta :
Bentang
Poesponegoro, Djoned M. Dan Notosusanto, Nugroho. 1984.
Sejarah Nasional Indonesia VI
.
Jakarta : Balai Pustaka
Ricklefs, M.C. 2011.
Sejarah Indonesia Modern
. Yogyakarta : Gajah Mada University
Press
https://indonesia.go.id/ragam/budaya/kebudayaan/bandung
-
spirit
-
sebagai
-
memory
-
of
-
the
-
world
(diakses tanggal (diakses tanggal 2 Oktober 2020)
http://www.tabloiddiplomasi.org/keberhasilan
-
kontingen
-
indonesia
-
dalam
-
menjalankan
-
misi
-
pemeliharaan
-
perdamaian
-
pbb
https://www.mystudyworld.com/news/13
-
desember
-
dalam
-
sejarah
-
bangsa
-
deklarasi
-
djuanda
-
dan
-
peringatan
-
hari
-
nusantara
(diakses tanggal 2 Oktobe
r 2020)
https://memuat
-
pencarian.blogspot.com/2019/05/jakarta
-
informal
-
meeting
-
jim
-
i
-
dan
-
ii.html
(diakses tanggal 2 Oktober 2020)